Konsep "Deep Learning" Dalam Pembelajaran (3) - Go Parlement | Portal Berita
Logo%20GP
demo-image

Konsep "Deep Learning" Dalam Pembelajaran (3)

Sabtu, Mei 10, 2025
IMG_20250508_083921


Oleh: Pitria Gusliati, M.Pd

 BGTK Provinsi Sumbar.


Sijunjung (SUMBAR).GP- Pada edisi kedua materi deep learning, telah ditayangkan tentang pengalaman belajar dan prinsip pembelajaran, maka pada edisi ketiga ini, akan dibahas Dimensi Profil Lulusan deep learning.


A. Dimensi Profil Lulusan deep learning.


Ada delapan dimensi Profil Lulusan deep learning tersebut, keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YMA), Kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan dan komunikasi.


1).Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan YME;


Individu yang memiliki keyakinan teguh akan keberadaan Tuhan serta menghayati nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.


2). Kewargaan;


Individu yang memiliki rasa cinta tanah air, mentaati aturan dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat, memiliki kepedulian, tanggung jawab sosial, serta berkomitmen untuk menyelesaikan masalah nyata yang terkait keberlanjutan manusia dan lingkungan.


3). Penalaran Kritis;


Individu yang mampu berfikir secara logis, analitis, dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta memproses informasi untuk menyesuaikan masalah.


4) Kreativitas;


Individu yang mampu berfikir secara inovatif, fleksibel, dan orisinal dalam mengolah ide atau informasi untuk menciptakan solusi yang unik dan bermanfaat.


5) Kolaborasi;


Individu yang mampu bekerja sama secara efektif dengan orang lain secara gotong royong untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran dan tanggung jawab.


6) Kemandirian;


Individu yang mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri dengan menunjukkan kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, dan menyelesaikan tugas secara tepat tanpa bergantung pada orang lain.


7) Kesehatan;


Individu yang memiliki fisik yang prima, bugar, sehat, dan mampu menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin.


8) Komunikasi;


Individu yang memiliki kemampuan komunikasi intrapribadi untuk melakukan refleksi dan antarpribadi untuk menyampaikan ide, gagasan, dan informasi baik lisan maupun tulisan serta berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi.


B. Kerangka deep learning 


1). Praktik Pedagogis;


Strategi mengajar yang dipilih guru untuk mencapai tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan. Untuk mewujudkan pembelajaran mendalam (PM) guru harus berfokus pada pengalaman belajar peserta didik yang autentik, mengutamakan praktik nyata, mendorong ketrampilan berfikir tingkat tinggi dan kolaborasi.


2) Lingkungan Pembelajaran;


Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk mendukung pembelajaran mendalam. Ruang fisik dan virtual dirancang fleksibel sebagai tempat yang mendorong kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan berbagi ide, sehingga dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik dengan optimal.


3) Pemanfaatan Teknologi Digital;


Pemanfaatan teknologi digital juga memegang peran penting sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual. Tersedianya beragam sumber belajar menjadi peluang menciptakan pengetahuan bermakna pada peserta didik.


4) Kemitraan Pembelajaran;


Kemitraan pembelajaran ( learning partnerships) membentuk hubungan yang dinamis antara guru, peserta didik, orang tua, komunitas, dan mitra profesional. Pendekatan ini, memindahkan kontrol pembelajaran dari guru saja menjadi kolaborasi bersama.


C. Implementasi PM pada Jenjang Pendidikan;


Jenjang PAUD/ RA atau yang sederajat.


Pada jenjang PAUD/RA atau yang sederajat, PM diterapkan untuk mengembangkan sensoris dan motorik dengan pembelajaran yang mengutamakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan eksploratif dengan filosofi bermain sambil belajar melalui aktivitas permainan yang mendidik, aktivitas berbasis proyek, dan interaksi sosial. Anak PAUD/ RA perlu mengembangkan kemampuan fondasi spritual, emosional, sosial, kognitif, motorik, dan karakter sesuai dengan tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak. Implementasi PM di PAUD/ RA difokuskan pada kemampuan fondasi tersebut.


#GP | Sijunjung | 10 Mei 2025.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JMSI

Pages

SELAMAT DATANG DI selamat+datang SEMOGA ANDA PUAS