Sijunjung (SUMBAR).GP - Prestasi membanggakan kembali mengalir dari generasi muda Ranah Minang. Anfal, mahasiswa Program Studi Agroteknologi Universitas Tamansiswa asal Nagari Sisawah, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, sukses menorehkan prestasi nasional sebagai Runner Up 3 Pemilihan Duta Budaya Indonesia 2025 yang digelar di Kota Solo, Surakarta.
Membawa identitasnya sebagai putra Nagari 1000 Ngalau dan bagian dari Ranah Lansek Manih, Anfal tampil memukau sejak awal kompetisi. Pembawaannya yang percaya diri, ditambah penguasaan mendalam terhadap nilai-nilai budaya Minangkabau, menjadikannya salah satu peserta yang paling diperhitungkan.
Ajang bergengsi ini diikuti ratusan peserta dari 35 provinsi se-Indonesia. Dari seluruh peserta, hanya lima provinsi berhasil masuk jajaran Top 5, yakni Sulawesi Tenggara, Lampung, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Sumatera Barat—dengan Anfal sebagai wakilnya.
Para finalis digembleng melalui serangkaian seleksi ketat, meliputi uji wawasan budaya, kemampuan komunikasi, diplomasi budaya, hingga penyusunan program berbasis pengembangan potensi daerah. Pada sesi wawancara dan presentasi budaya, Anfal berhasil mencuri perhatian dewan juri berkat pemaparannya yang lugas, kaya gagasan, dan berorientasi pada pemberdayaan generasi muda.
Program kerja yang ia tawarkan menitikberatkan pada edukasi budaya lokal melalui pendekatan kreatif, kampanye digital, hingga kolaborasi dengan sekolah dan komunitas seni. Gagasannya dinilai relevan dengan tantangan pelestarian budaya di era modern.
Lahir dan dibesarkan di pelosok Nagari Sisawah—daerah yang dikenal dengan julukan Nagari 1000 Ngalau—prestasi Anfal menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berprestasi di panggung nasional. Ia kini menjadi inspirasi bagi banyak anak muda Minang untuk terus berkarya dan membawa budaya daerah ke level yang lebih tinggi.
Saat dikonfirmasi, Anfal mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung baik moril maupun materil.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas amanah yang diberikan sebagai Runner Up 3 Duta Budaya Indonesia 2025. Prestasi ini tidak mungkin saya raih tanpa dukungan dari begitu banyak pihak—keluarga saya di Nagari Sisawah, para dosen di Universitas Tamansiswa, pemerintah daerah Kabupaten Sijunjung, serta seluruh masyarakat Sumatera Barat yang selalu memberikan doa dan semangat,” ujarnya.
Anfal mengakui, pada Ajang Duta Budaya ini dapat membuka mata bahwa menjaga budaya membutuhkan peran nyata dari kita semua, terutama generasi muda.
“Mudah-mudahan perjalanan ini dapat menjadi inspirasi bahwa siapa pun bisa berprestasi, tak peduli berasal dari mana, kondisi seperti apa, atau latar belakang ekonomi bagaimana. Yang terpenting adalah tekad, kerja keras, dan keberanian untuk melangkah,” tukasnya.
#GP | Herman | Dicko






Tidak ada komentar:
Posting Komentar