Sijunjung (SUMBAR).GP- Aris Supratman seorang aktivis dan politisi yang salalu memberikan ide-ide baru terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat, baik itu soal,pendidikan, kesehatan maupun masalah sosial lainnya.
"Aris akan selalu memberikan ide dan gagasannya dalam memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan masyarakat tersebut," ungkapnya ketika menjawab pertanyaan media, Sabtu (22/2)
Pada Jum,at (21/2) malam tadi, kita mengadakan rapat anggota tahunan , yang biasa dilakukan sebelum memasuki bulan suci Ramadhan setiap tahunnya.
"Rangkaian rapat tersebut antara lain, pertama acara makan-makan menjelang memasuki puasa Ramadhan, kedua mendengarkan arahan dari Ketua organisasi yang setiap tahun organisasi Serikat buruh ini memberikan sembako dan pengembalian tabungan pada anggotanya dan di tutup dengan do'a," tutur Aris Ketua organisasi sarikat buruh tersebut.
Ketika ditanyakan yang bernama Aris ini kenapa selalu sibuk memberikan solusi pada masyarakat ? spontan Aris menjawab. "Saya ini di bentuk oleh organisasi untuk menjadi seorang analis, kerja seorang aktivis itu adalah meng analisis persoalan persoalan masyarakat dan memberikan solusi terhadap persoalan itu, termasuk politik, politik itu tidak hanya bicara kekuasaan, tapi politik juga bicara kesejahteraan".
"Secara universal, kalau ini kesejahteraan sudah menjadi gagasan, pasti politik akan terus berjalan tanpa menunggu kontestasi terlebih dahulu," Akunya.
Di Nagari Sijunjung, ucap Aris, kita sudah banyak membuat gagasan baru terhadap beberapa persoalan.
"Ya cuma sumber daya manusia (SDM) kita belum mampu untuk itu jadi kalau sumber daya masyarakat belum mampu untuk itu maka solusi apapun tidak akan mapan atau berhasil," pungkasnya.
Dikatakannya, untuk sekarang ini ekonomi sangat urgen sekali dalam kehidupan masyarakat, karna ekonomi itu pondasi umat, kalau ekonomi masyarakat bagus maka seluruh kehidupan masyarakat akan menjadi baik. Namun apabila ekonomi masyarakat terpuruk semua akan menjadi buruk. Apakah itu pendidikan kesehatan, semua akan menjadi lemah.
Apalagi beberapa tahun belakang kita menghadapi covid 19 dan masyarakat menghadapi ekonomi yang sulit.
Oleh sebab itu, Aris Supratman mendirikan wadah "koperasi yang berbasis syariah" karna memang syariah lebih ber keadilan dari pada ekonomi konvensional, ekonomi syariah tujuannya adalah kesejahteraan sedangkan ekonomi konvensional yang tujuannya adalah laba.
"Pertama sekali kita mendirikan koperasi syariah serba usaha bersama ninik mamak "Bodi Caniago" di Sijunjung, awalnya berjalan sangat bagus, cuma sudah berjalan 2 tahun koperasi ini mulai mandek, karena banyak anggota minjam di koperasi ini, tetapi banyak yang tidak membayar angsurannya kembali sesuai ketentuan, padahal pinjaman itu tidak ada bunganya," ujar Aris.
Tahap kedua, Aris saat itu aktif mengelola pasar Sijunjung. Melihat kondisi masyarakat kurang mampu yang terhimpun dalam komunitas "tukang angkat barang" dan "tukang becak" mengalami banyak kendala, tidak adanya yang memberikan dukungan secara kebijakan di pasar, atas susahnya mencari onderdil becak kalau terjadi kerusakan pada becaknya, dan itu harus dicari ke pasar Tanjung Ampalu dengan menghabiskan ongkos Rp100 ribu sampai 200 ribu.
Melihat kondisi hal yang demikian, saya mengumpulkan seluruh "buruh angkat" dan "buruh becak" pasar Sijunjung sekitar 25 orang untuk membentuk wadah bagi mereka dengan namanya " Organisasi Serikat Pekerja Buruh Pasar Sijunjung" Dan membuat koperasi dengan sistem ekonomi syari,ah.
Dalam organisasi ini ada iuran wajib yang di bayar tiap Minggu oleh anggota sebanyak Rp10.000 tiap anggota, dan di kumpulkan pada bendahara setiap hari Kamis ( Hari Pasar Sijunjung- Red).
Dan sudah berjalan selama hampir 4 tahun, Organisasi ini sudah memiliki kas keuangan kurang lebih Rp15.000.000 ( lima belas juta rupiah).
"Dari uang kas itu bisa membantu seluruh anggota serikat buruh, seperti kalau ada anak yang nyambung sekolah, biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan kalau ada ingin beli becak baru, atau untuk membantu biaya ke sawah bisa minjam di koperasi ini itu semua tanpa Ribawi atau sistem syar'i," lanjut Aris.
Dan pada tahun kedua, melihat kondisi becak yang susah mencari onderdilnya, Aris membukak kedai onderdil di rumah bendahara, semua onderdil becak ada di rumah bendahara, dan ini sangat memudahkan anggota dalam melakukan kegiatan ekonomi di pasar dan bagi anggota yang tidak punya uang apa bila ada kendala dengan becaknya, mereka bisa ngutang dulu.
"Mudah mudahan kita terus memberikan gagasan dan ide pada masyarakat, karna itulah tugas dan fungsinya orang ber ilmu,dan termasuk tugas elitnya pemuda zaman ini," tutupnya.
#GP | Herman.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar