Menunggu Beduk Berbuka (19)Amalan-amalan di Malam Nuzulul Quran dan Keutamaan Lailatul Qadar yang Perlu Diketahui - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

Menunggu Beduk Berbuka (19)Amalan-amalan di Malam Nuzulul Quran dan Keutamaan Lailatul Qadar yang Perlu Diketahui

Senin, April 10, 2023
Oleh : Ustadz Syofian Hendri, S.Pd.I.MM.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sijunjung / Caleg DPRD Provinsi Sumbar.

Sijunjung (SUMBAR).GP-  Beberapa keutamaan di bulan Ramadhan di antaranya yakni malam Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qadar.


Adapun Nuzulul Quran sendiri adalah peristiwa turunnya Al Quran.

Nuzulul Quran adalah peristiwa awal turunnya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap, diperingati pada malam 17 Ramadhan.


Pada tanggal tersebut, terjadi peristiwa turunnya ayat pertama Al Quran, yakni surat Al-Alaq ayat 1-5, yang terjadi pada 17 Ramadhan melalui perantara malaikat Jibril.


Sementara Lailatul Qadar merupakan turunnya Al Quran dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia). 


Pada malam lailatul qadar disebutkan memiliki kebaikan setara dengan seribu bulan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Qadr ayat 1-5.


Meskipun malam lailatul qadar ini tidak diketahui kapan datangnya, namun umat Islam diminta untuk mencarinya di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.


Hal ini seperti sabda Rasulullah: 

"Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan."

(HR. Imam Bukhari).


Umat Muslim dianjurkan untuk mengisi dengan amalan-amalan di kedua malam tersebut.


Amalan yang dapat dilakukan, diantaranya :


(1) Shalat malam


Shalat malam merupakan shalat sunnah yang dilakukan antara Isya dan Subuh, di antaranya adalah shalat tarawih, shalat witir, dan shalat tahajud.


Bahkan, Rasulullah menyebut shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat lima waktu (maktubah), seperti dalam sabdanya:


"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam." (HR Muslim).


(2) Iktikaf


Dalam menyambut malam lailatul qadar, umat Muslim dapat melakukan Iktikaf.


Adapun Iktikaf sendiri adalah berdiam diri di masjid dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.


Namun, Iktikaf merupakan bukanlah sesuatu yang diwajibakn, melainkan sunnah atau boleh tidak dilakukan.


Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW:

"Sungguh saya beri'tikaf di di sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan, kemudian saya beri'tikaf di sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beri’tikaf, hendaklah dia beri'tikaf (untuk mencari malam tersebut)."


(3) Zikir


Amalan berikutnya yang dapat dilakukan umat Muslim di bulan Ramadhan yakni dengan memperbanyak zikir.


Perintah zikir ini terdapat dalam beberapa surat, di antaranya adalah Surat Al Araf ayat 205 yang artinya:


"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut) nama Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya."


Selalai apa pun, zikir tetap harus dilakukan untuk mendekatkan kita kepada Allah.


Zikir adalah amalan ibadah yang paling mudah dilakukan, kapan pun dan di mana pun. Begitu pentingnya zikir, dalam sebuah hadis bahkan disebutkan bahwa orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya seperti hidup bersama orang yang mati.


"Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati." (HR. al-Bukhari).


(4) Tadarus Al Quran


Hadis tentang keutamaan membaca Al Quran yang terkenal adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas'ud sebagai berikut:


Abdullah ibn Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf," (HR. At-Tirmidzi).


(5) Banyak berdoa


Kemudian, amalan berikutnya yang dapat dan mudah untuk dilakukan yakni dengan memperbanyak doa kepada Allah SWT.


Rasulullah SAW juga memerintah Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu.


Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?", beliau menjawab: "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anna" (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku)." (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).


Keutamaan malam Lailatul Qadar


Pada malam Lailatul Qadar, juga terdapat berbagai keutamaan di dalamnya.


1. Lebih baik dari seribu bulan


Di malam Lailatul Qadar, merupakan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.


Hal itu seperti dalam firman Allah SWT berikut:


"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS Al Qadr ayat 3).


Dalam tafsur Al Tabari sebutkan pendapat Mujahid terkait penjelasan lebih baik dari seribu bulan adalah amal, puasa, dan shalat malam yang dilakukan malam ini lebih baik dari amalan yang dilakukan selama seribu bulan.


2. Akan diampuni dosa-dosanya


Selain itu, malam Lailatul Qadar juga menyimpan keutamaan lain yakni dosa seorang Muslim akan diampuni.


Tentu saja itu berlaku bagi setiap Muslim yang menghidupkan malam Lailatul Qadar.


Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW:


"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari).


3. Malam penuh berkah


Malam Lailatul Qadar juga merupakan malam yang menyimpan beribu berkah.


Sebagaimana yang tertulis dalam surat Al Dukhan ayat 3 sebagai berikut:


"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi." (QS Al Dukhan ayat 3).


4. Malam dicatatnya takdir tahunan


Hal itu sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Al Dukhan ayat 4.


"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS Al Dukhan ayat 4)


Adapun maksud dari ayat tersebut ialah segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk, seperti hidup, mati, rezeki, untung baik, untung buruk, dan sebagainya.


Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa pada lailatul qadar akan dituliskan lauhul mahfuz.


Lauhul mahfuz merupakan penulisan takdir dalam setahun, mulai dari mencatat ajal, rezeki, serta segala sesuatu hingga akhir dalam satu tahun bagi umat manusia.


#GP | Sijunjung |  10 April 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMILU

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS