Pondok Al Qur'an Nurul Ilmi Tanjung Gadang terima tamu dari Rumah Tahfidz Syafa'atul Al Qur'an Lubuk Tarok. - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

Pondok Al Qur'an Nurul Ilmi Tanjung Gadang terima tamu dari Rumah Tahfidz Syafa'atul Al Qur'an Lubuk Tarok.

Minggu, Juni 12, 2022


Sijunjung (SUMBAR).GP- Sepuluh ustadz dan ustadzah dari Rumah Tahfidz Syafa'atul Al Qur'an Lubuk Tarok, Kecamatan Lubuk Tarok melakukan kunjungan Silaturahmi ke Pondok Al Qur'an Nurul Ilmi Tanjung Gadang Kecamatan Tanjung Gadang, Sabtu (11/6).

Kunjungan 10 orang para Guru dari Rumah Tahfidz  Syafa'atul Qur'an Lubuk Tarok itu  dipimpin oleh Ustadz Zohri Hospitol dan diterima oleh Pimpinan Pondok Al Qur'an Nurul Ilmi Tanjung Gadang Riki Amir, S.Pd.


Riki Amir, S.Pd mengatakan, salah satu tujuan rumah tahfidz dari Lubuk Tarok berkunjung ke Pondok Al Qur'an Nurul Ilmi adalah dalam memupuk Silaturahmi dan juga melakukan study banding serta belajar tentang bagaimana metode yang di pakai di Pondok Al quran Nurul Ilmi Tanjung Gadang,  baik dari segi administrasi maupun metode cara belajar mengajar.


Dan  pada pertemuan tersebut itu juga diisi dengan pemberian materi tentang tajwid praktis, qiraat ashim riwayat hafs jalur syatibiyyah oleh Riki Amir,S.Pd dan disaksikan dengan seksama oleh para ustadz dan ustadzah dari Rumah Tahfidz Syafa'atul Qur'an Lubuk Tarok.


Pondok Al Quran Nurul Ilmi Tanjung Gadang.


Pondok Al Quran Nurul Ilmi Tanjung Gadang yang berlokasi di Jorong Guguk Naneh, dipimpin oleh  Riki Amir ,S.Pd  dengan tenaga 6 guru pembimbing termasuk Riki Amir, S.Pd dan dua orang Asisten Guru dengan santri berjumlah  98 orang


Adapun Guru/pembimbing yang mengasuh santri Pondok Al Quran Nurul Ilmi itu adalah  Riki Amir,S.Pd.,  Rivaldi Amir, S.Iq, S.Ag., Putri Anestia Amir, A.Md.Stat., Suryeni, Nur Aiman, M.Pd,  Silfi Rahmadani Putri, dengan dua orang Asisten guru Naila zahara Joani dan  Denaya Tri Sahara.


Menurut Riki Amir, kalau banyak yang berkunjung kesini,  belum juga, tetapi  adalah beberapa lembaga dan rumah Tahfidz dan Pondok yang berkunjung untuk sekedar bersilaturahmi.


Dikatakannya, jumlah anak yang  98 orang itu ada yang duduk dikelas tahsin iqra', ada juga dikelas  tahsin Al quran dan ada yang dikelas  Tahfidzul Quran.


Rata rata yang berkunjung kesini ingin melihat Tahsin dan tahfidz serta bagaimana pengelolaan administrasi dan manajemen Santri. Kalau kita disini mungkin banyak mereka melihatnya lebih kepada metoda pembelajaran dan pengelolaan lokal atau kelas belajar santri.


Ketika ditanyakan soal pendanaan biaya pendidikan di Pondok tersebut, Riki Amir secara diplomatis menjawab sampai sekarang dalam kondisi aman. 


"Kita tidak ada pakai donatur untuk  operasionalnya, semuanya  real dari biaya jasa yang masuk saja, itulah yang kita jadikan operasionalnya," ungkap Riki putra Almarhum Amir yang juga pendiri Pondok Al Quran Nurul Ilmi ini.


Menurut Riki Amir, di Pondok Al Quran Nurul Ilmi Tanjung Gadang, para santri tidak dibebani iuran apapun untuk pembangunannya.


Bagi kami sistemnya disini adalah pengkaderan guru, jadi setiap guru yang mengajar disni, adalah orang yang pernah belajar di Pondok ini, jadi setiap santri yang rasanya sudah dianggap telah  mampu baik dari segi umur maupun ilmu, langsung kami kaderkan dan dilatih untuk menjadi guru sampai bisa mengajar.


Dan tujuan lembaga Pondok Al Quran Nurul Ilmi ini, adalah memang menjadikan santri belajar al quran baik dari membaca maupun menghafal memang sesuai dengan periwayatan yang ada, karena sekarang banyak sekali anak anak  yang memang sudah hafal alquran tapi terkadang tidak sesuai dengan bagaimana periwayatan alquran itu diturunkan, dan juga banyak hanya memprioritaskan hafalan saja dibanding bacaan al quran itu sendiri.


"Kita coba merubah mindset yang hanya mengejar hafalan sekian juz  seperti itu, bahwa menghafal al quran bukan hanya sekedar hafal sekian juz al quran saja, tetapi juga bagaimana kita menjaga keutuhan periwayatan alquran tersebut, dari generasi kegenerasi berikutnya dan hal ini sangat dijaga oleh ulama ulama kita terdahulu," ungkap Riki Amir.


Orang tua harus jadi tauladan oleh santri 


Kita juga sering sampaikan kepada wali murid atau orang tua santri supaya berlaku atau bertindak seperti ini "Kalau nyuruh anak menutup aurat, ibunya juga harus menutup aurat.


Kalau nyuruh anak ngaji orang tua juga harus ngaji. Kalau nyuruh anak jaga lisan, orang tua juga jangan berkata sembarangan dan berkata kasar.


Kalau nyuruh anak jujur, orang tua juga jangan berbohong. Kalau nyuruh anak shalat, orang tua juga harus shalat. Kalau nyuruh anak puasa, orang tua juga harus puasa.


"Jadilah orang tua yang bukan sekedar menyuruh, namun juga harus bisa memberikan contoh yang baik untuk anaknya, karena tingkah laku orang tua akan ditiru oleh anak," ungkap Riki Amir 


#GP | Herman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMILU

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS