Sijunjung (SUMBAR).GP- Terlihat para kaum Ibu atau Bundo kandung menjunjung jamba mendatangi Pondok Bakauo Adat di Pakan Akok ( Pasar Minggu - Red) di Jorong Bungo Nagari Palaluar Kecamatan Koto VII, Ahad (19/10/2025).
Para tamu undangan disambut oleh grup tari gelombang yang merupakan gabungan anak anak muda nagari dihalaman Pondok Bakauo Adat setempat.
"Disini dahulunya, merupakan area pasar ternak yang diramaikan setiap hari Minggu oleh nenek moyang dahulu kala, maka dinamakanlah area ini Pakan Akok, " ujar Ebid Diana Putra Kotil Marajo, NLP kepada media.
Diawali dengan pembacaan Bazanji oleh grup Suku Patopang pimpinan Rifwan Pangulu Sati sebagai acara pembuka rangkaian kegiatan "Bakauo Adat Turun Kasawah" membuat acara ini lebih semarak.
Hadir dalam acara tersebut, Waketum LKAAM SUMBAR Epi Radisman Dt Paduko Alam SH, Bupati Sijunjung diwakili Staf Ahli Boby Ruspandi, unsur Muspika Koto VII terdiri Camat Koto VII Jupri, S.Ag., yang juga Sekretaris LKAAM Kabupaten Sijunjung, Koramil TA, Pelda Syahriman, Kapolsek Koto VII diwakili Bhabinkamtibmas Palaluar Bripka Yolan, Ketua KAN Ismanedi Rajo Dio, Wali Nagari Rusli serta Ninikmamak, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda serta Bundo kandung dan masyarakat umum lainnya.
Terpampang dalam spanduk yang menjadi tema acara ini " Melalui Acara Bakuo Adat Nagari Palaluar Bersama Kita Tingkatkan Persatuan dan Silaturahmi Antar Sesama Serta Semangat Gotong Royong Sebagai Wujud Rasa Syukur Kita Kepada Allah SWT"
Wali Nagari Palaluar, Rusli menyebutkan dalam sambutannya, cara Bakau Adat Turun Kasawah, adalah kegitan rutin setiap tahun, dalam rangka menjalin hubungan silaturrahim 6 suku dalam nagari Palaluar dan juga bukti rasa syukur kita atas nikmat Allah atas hasil panen sebelumnya.
"Kegiatan ini telah dilaksanakan secara turun menurun, sejak nenek moyang kita dahulu dan akan tetap akan kita lestarikan kedepannya," tegasnya.
Pokan Akok (Pasar Minggu - Red) Lokasi Kaum Suku Cubodak yang telah diserahkan secara lisan kepada pemerintah nagari ini, akan disertifikatkan dan mohon juga bantuan Bupati Sijunjung untuk pembangunan "Pondok Bakauo Palaluar" yang lebih Representatif kedepannya, Rusli menambahkan.
Sementara, Jupri, S.Ag mewakili Ketua LKAAM Kabupaten Sijunjung, mengapresiasi Ninik Mamak dalam naungan KAN Palaluar yang telah melestarikan kegiatan "Bakauo Adat Turun Kasawah" yang dihadiri seluruh lapisan unsur masyarakat termasuk para remaja dan anak anak.
Dikatakannya, terterima kasih kepada Allah bukan hanya sekedar ucapan belaka, tetapi yang dibutuhkan Allah SWT adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi semua laranganNya.
Bupati diwakili Staf Ahli Boby Ruspandi, menyampaikan ucapan maaf dari Bupati, bapak Benny secara pribadi, karena tidak bisa hadir, karena dalam waktu sama ada kegiatan yang terjadwal lebih dahulu dari kegiatan ini, lalu melalui Sekda menugaskan kami untuk menghadiri acara ini.
"Nanti akan kami sampaikan kepada Bapak Bupati, apa yang dimohonkan oleh Wali Nagari Palaluar terkait dengan pembangunan "Pondok Bakauo Adat" yang baru, karena pondok yang ada sekarang kondisinya memang telah dimakan usia.
Ditegaskan Boby dalam suasana efesiensi anggaran, sistem kegiatan pembangunan akan kembali ditumbuhkan gerakan partisipasi masyarakat sepertinya program manunggal sakato seperti TMD yang pernah kita budayakan sejak zaman dahulu.
Ikut memberikan sambutan Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung yang menjelaskan tentang prosedur mendapatkan pupuk bersubsidi oleh para petani.
Pemaparan Sejarah Nagari Palaluar oleh Wakil Ketua LKAAM SUMBAR Epi Radisman Dt Paduko Alam SH.
Waketum LKAAM SUMBAR Epi Radisman, mempertanyakan, kenapa acara Bakauo Adat Turun Kasawah Nagari Palaluar dilakukan setiap hari Ahad di Pakan Akok ini ?
Bukan karena disini dahulu diadakan pasar yang diramaikan pada setiap hari Akok ( Minggu - Red) tegas Epi Radisman mantan Ketua LKAAM Kabupaten Sijunjung dua periode itu menjelaskan, tetapi dengan panjang lebar, pastinya hari ini Warga Nagari Palaluar sedang memperingati Hari Ulang Tahunnya, sebab " Ditiliak nagari Palaluar, Nan tasabuik tampek palaluan Rajo Pagaruyung Nan diresmikan dek Rajo Ibadat Sumpur Kudus tahun 1822 Masehi. Tapeknyo hari Ahad, tanggal 12 Rajab 1244 H dan diulang baliek dek Sultan Ahmad Rajo Adat Buo tahun 1864 pada hari Ahad 22 Sya'ban 1286 H.
Pada kesempatan acara Bakauo Adat Turun Kasawah ini, juga Kerapatan Adat Nagari Palaluar juga menyampaikan pituah terkait Tata Krama menyangkut 10 poin ketentuan yang telah disepakati oleh Ninik Mamak setempat yang harus dita'ati oleh semua warga nagari Palaluar yang akan ditayangkan secara terpisah pada media Goparlemen ini.
#GP | Herman | era






Tidak ada komentar:
Posting Komentar