Sijunjung(SUMBAR).GP–Bukit Ponggang, yang terletak di Dusun Koto Lamo, Desa Kampung Baru, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung, kian mencuri perhatian. Tidak hanya menyuguhkan panorama alam yang memukau dan menjadi lokasi favorit untuk olahraga paralayang, Bukit Ponggang juga menyimpan kekayaan budaya lokal yang khas, salah satunya adalah tradisi bekawuh adat.
Kepala Desa Kampung Baru, Jalnibus, S.Pd., MM., NLP., Minggu (13/7/2025) menjelaskan bahwa tradisi bakawuah yang dilaksanakan di Bukit Ponggang merupakan bakawuah besar, yaitu salah satu bentuk adat musyawarah masyarakat Minangkabau yang sarat nilai gotong royong dan persatuan.
Salah satu ciri khasnya "Bakawuah Besar" itu adalah pemotongan kerbau betina (kabau betino) yang memiliki berat daging mencapai lebih dari 150 kilogram.
“Setelah kerbau disembelih, dagingnya dibagikan secara merata kepada empat suku yang ada di Desa Kampung Baru, yaitu Suku Melayu, Suku Caniago, Suku Sikumbang, dan Suku Korong Gadang,” ujar Jalnibus.
Tradisi ini tidak hanya menjadi bagian dari pelestarian adat istiadat Minangkabau, tetapi juga memperkuat nilai-nilai sosial di tengah masyarakat.
Selain itu, keindahan alam Bukit Ponggang yang dikelilingi pepohonan hijau dengan suhu udara yang sejuk, membuat Bukik Ponggang cocok untuk kegiatan luar ruang seperti paralayang.
Bukit Ponggang ini telah mulai dilirik oleh komunitas olahraga ekstrem para layang dan wisatawan yang mencari sensasi baru di alam terbuka.
Dengan kombinasi antara kekayaan budaya, potensi wisata alam, dan olahraga, Bukit Ponggang diyakini dapat menjadi destinasi unggulan di Kabupaten Sijunjung.
Pemerintah desa pun berharap dukungan dari berbagai pihak untuk mengembangkan potensi ini secara berkelanjutan, tutupnya.
#GP | Herman | Putri






Tidak ada komentar:
Posting Komentar