Padang Panjang(SUMBAR).GP- Ditandai dengan pemotongan pita dan pelepasan balon, Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis membuka kegiatan Festival Literasi III-2025 Kota Padang Panjang di Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), Jumat (25/07/2025).
Festival Literasi III yang bertemakan "Literasi Menuju Generasi Emas 2045" ini, digelar selama tiga hari hingga 27 Juli 2025. Juga dimeriahkan dengan adanya 50 stand-stand yang terdiri dari stand OPD, UMKM, kelurahan, gugus sekolah, dan lainnya.
Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis didampingi Bunda Literasi Kota, Ny Maria Feronika Hendri, Wakil Wali Kota, Allex Saputra dengan Ketua GOW Kota, Ny Sri Wahyuni Allex, Ketua DPRD bersama Forkopimda, Ketua DWP, Ny Sri Hidayani Sonny dan lainnya.
Dalam sambutannya, Hendri Arnis menyampaikan, membangun kota ini tidak cukup dengan infrastruktur fisik saja. Juga perlu membangun infrastruktur pikiran, yakni semangat belajar, budaya membaca, dan kebiasaan menulis.
"Festival ini tidak berhenti sebagai acara tahunan, tetapi menjadi penggerak budaya literasi yang berkelanjutan dari rumah, sekolah, masjid, hingga kantor pemerintahan. Literasi harus dimaknai lebih luas daripada sekadar kemampuan membaca huruf," ujar Hendri.
Adapun festival ini menyuguhkan beragam kegiatan. Di antaranya pameran produk kreatif dan literasi, gelar wicara dengan narasumber inspiratif, pemutaran film edukatif, penampilan seni dan budaya, lomba resensi buku, menggambar, mewarnai, dan lainnya. Semua ini menjadi sarana ekspresi, edukasi, sekaligus ruang interaksi budaya yang hidup dan membumi.
"Kami mengimbau kepada orang tua, guru dan lainnya untuk mengajak anak-anak kita membaca buku yang ilmunya bisa dimanfaatkan anak-anak kita ke depannya agar menjadi generasi emas pada 2045," tutur Hendri lagi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumbar, Mohamad Abdil Majid Ikram mengatakan, pihaknya selalu mendukung apa saja kegiatan yang dilakukan dalam mengembangkan literasi bagi anak-anak.
"BI terus mendukung dan melakukan pengembangan kompetensi untuk anak-anak kita. Kami berterima kasih kepada Pemko Padang Panjang, BUMN, BUMD yang sudah menggiatkan acara ini. Semoga budaya literasi semakin dekat bagi anak-anak kita semua," ungkapnya.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar, Jumaidi menuturkan, Pemprov akan terus berkolaborasi dan bersinergi untuk pemerintah daerah dalam meningkatkan literasi generasi.
"Dengan literasi ini seseorang akan menghasilkan penghasilan, seperti kita sudah memiliki apa yang kita inginkan. Menghasilkan dari literasi harus kita bagi-bagi untuk siapa saja yang membutuhkannya," tutur Jumaidi.
Bunda Literasi Kota, Maria Feronika Hendri mengatakan, festival ini tidak hanya sekedar perayaan, namun bentuk nyata dari gerakan literasi yang tumbuh dari bawah, keluarga, sekolah, komunitas, hingga seluruh elemen masyarakat.
"Sebagai Bunda Literasi, saya merasa memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama orang tua dan guru agar menjadi teladan dalam budaya literasi. Mari jadikan rumah sebagai taman baca pertama, dan orang tua sebagai pendongeng terbaik bagi anak-anak," katanya
Pembukaan festival ini juga dimeriahkan dengan tarian literasi dari Sanggar Sikumbang Tabang. Ikut hadir kepala OPD, pimpinan BUMN dan BUMD, camat, lurah, Bunda Literasi Kelurahan dan lainnya.
Apresiasi untuk Generasi Melek Informasi dan Budaya Baca, Wako Hendri Arnis Serahkan Hadiah Festival Literasi III
Disela-sela kegiatan pembukaan, juga dilakukan penyerahan hadiah kepada para pemenang rangkaian kegiatan Festival Literasi III.
Hadiah ini sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas dan dedikasi para peserta dalam mengembangkan budaya baca dan tulis diera digital.
Festival yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) ini menjadi bukti nyata bahwa literasi bukan sekadar soal membaca, namun juga soal berpikir kritis, menyampaikan ide, dan menciptakan karya bermakna.
Lomba Pembuatan Video Konten Literasi juara 1 diraih Linda Wahyuni, Mhd Hanafi MEF (juara 2), Yasmin Aini (juara 3). Juara 1 mendapatkan Rp5 juta, Rp4 juta (juara 2) dan Rp3 juta. Tujuh terbaik menerima Rp1 juta di antaranya Geri Agustami, Mursidiq, Welldi Refiyatno Yasri, Ramu Putri Syahrul, lis Wulandari, Khaira Andana Vetra dan Yuliza Zen.
Lomba Pembuatan Resensi Buku Koleksi Perpustakaan tingkat SMA/SMK/MA, juara 1 diraih Sang Mahamanusya (SMAN 3), Juara 2, Shierly Numa Melati (SMAN 1), Juara 3, Aisya Syifa Aozora (SMAN 1). Sedangkan untuk tingkat SMP/MTs, Juara 1, Fathiyya Assyifa (Pondok Alquran Iqilabi Lubuk Basung/MTsS Kauman Muhammadiyah Padang Panjang). Juara 2, Mayesa Haniyah (MTsS DMP Diniyyah Puteri). Juara 3, Khanza Widyadi Putri (SMPN 4 Padang Panjang).
“Kami bangga dengan antusiasme pelajar dan warga. Ini membuktikan bahwa literasi telah tumbuh menjadi budaya positif di tengah masyarakat Padang Panjang,” ungkap Wawako Allex Saputra yang juga turut menyerahkan hadiah bersama Forkopimda, Ketua TP-PKK, Ketua GOW, dan Kepala Dinas Perpustakaan Arsip Sumbar.
Lebih dari sekadar lomba, festival ini adalah bagian dari strategi pembangunan karakter generasi muda Padang Panjang. Kota ini terus mengedepankan pendidikan berbasis nilai, teknologi, dan budaya.
“Masa depan Padang Panjang bukan hanya dibangun dari beton dan aspal, tetapi dari gagasan, kata-kata, dan semangat generasi melek literasi,” pungkas Allex Saputra.
Setelah membuka Festival Literasi III pada Jumat (25/07) kemarin, Wali Kota, Hendri Arnis juga membuka Festival Pamenan Minangkabau II di pelataran Rumah Gadang Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), Sabtu (26/07/2025).
Ditandai dengan menabuh gendang oleh Wako Hendri bersama Analisis Nilai Budaya Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Kementerian Kebudayaan RI, Femmy, Sekretaris Daerah Kota, Sonny Budaya Putra, Rektor Institut Seni Indonesia (ISI), Febri Yulika, Ketua TP-PKK Kota, Ny Maria Feronika Hendri, Ketua DWP. Ny Sri Hidayani Sonny dan lainnya.
Dalam sambutannya, Wako Hendri menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Komunitas Seni Hitam Putih beserta jajaran panitia pelaksana Festival Pamenan Minangkabau yang telah menginisiasi pelaksanaan kegiatan yang sangat luar biasa ini.
"Kami merasa bangga karena Kota Padang Panjang dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan Festival Pamenan Minangkabau II, setelah sebelumnya sukses dilaksanakan di Batusangkar pada 2022 lalu. Ini akan menjadi saksi hadirnya lebih dari 20 kelompok seni dan permainan anak nagari yang akan tampil selama dua hari penuh, mulai hari ini sampai besok malam," ujarnya.
Festival ini bertemakan "Padusi di Rumah Gadang". Perempuan di Minangkabau tidak hanya ditempatkan sebagai bagian dari Rumah Gadang secara fisik, tetapi juga sebagai penjaga nilai, pemikir, penggerak bahkan pencipta seni dan budaya.
Wako Hendri juga mengatakan, Pemerintah Kota senantiasa berkomitmen untuk mendukung pelestarian budaya lokal, termasuk memberi ruang bagi generasi muda dan perempuan untuk mengekspresikan diri melalui seni.
"Pelestarian seni dan budaya merupakan bagian dari visi strategis pembangunan karakter masyarakat dan sumber daya manusia. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin mendorong keterlibatan masyarakat, terutama generasi muda dan kaum perempuan untuk menjadi bagian aktif dari ekosistem tradisi dan kebudayaan," tuturnya.
Atraksi permainan rakyat tradisional, menjadi salah satu acara yang menarik perhatian yang dihadirkan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat.
Ada berbagai permainan tradisional yang ditampilkan, seperti badiah-badiah, tangkelek, enggrang, dan congklak yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Anak-anak tampak antusias mencoba permainan-permainan yang sudah jarang ditemui di kehidupan sehari-hari.
Pembukaan ini juga ikut dimeriahkan dengan penampilan-penampilan yang seni, fashion show dan lainnya.
#GP | Red | Pariwara










Tidak ada komentar:
Posting Komentar