DAWAI: Inovasi Dakwah Berbasis AI dari Pasaman Barat, Jawaban atas Kebutuhan Spiritual Gen Z - Go Parlement | Portal Berita
Logo%20GP
demo-image

DAWAI: Inovasi Dakwah Berbasis AI dari Pasaman Barat, Jawaban atas Kebutuhan Spiritual Gen Z

Sabtu, Juni 21, 2025

 

1b

Pasaman Barat(SUMBAR).GP — Di tengah zaman yang serba digital, ketika Generasi Z menghabiskan sebagian besar waktunya menatap layar dan berselancar di media sosial, pendekatan dakwah konvensional menghadapi tantangan relevansi. Namun, tantangan ini justru dijawab dengan inovasi oleh seorang penyuluh muda dari Pasaman Barat: Imamul Muttaqin, S.Ag., yang kini masuk nominasi nasional Penyuluh Agama Islam (PAI) Award 2025 dalam kategori Metode Penyuluhan Baru.


Lahir di Padang, 30 Juli 1999, dan merupakan lulusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari UIN Imam Bonjol Padang, Imamul hadir dengan cara dakwah yang sesuai dengan denyut zaman. Sejak bertugas di KUA Kecamatan Gunung Tuleh, ia tak sekadar hadir di forum pengajian. Ia menyadari satu fakta penting: Sebagian generasinya lebih akrab dengan notifikasi Instagram daripada mimbar pengajian.


Fakta itu yang mendorongnya menciptakan DAWAI: Dakwah With AI, sebuah pendekatan dakwah yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan visual digital untuk menyampaikan ajaran Islam secara ringan, interaktif, dan mudah dicerna. Sejak 2023, Imamul memanfaatkan akun media sosial @kuagunungtuleh untuk menyebarkan konten dakwah visual — dari infografis, komik strip, video pendek, hingga gambar slide bertema kisah nabi, keajaiban Al-Qur’an, sejarah Islam, dan refleksi moral.


“Kalau Gen Z bisa betah berjam-jam scroll TikTok atau Instagram, kenapa kita tidak hadir di sana membawa nilai-nilai agama?” kata Imamul. “Saya tidak ingin berdakwah dengan menggurui. Saya ingin mereka merasa, ini adalah ruang belajar yang relate, yang dekat dengan cara mereka berpikir dan menyerap informasi.”


DAWAI bukan sekadar branding digital, tapi sebuah strategi dakwah yang menyatu dengan pola konsumsi informasi generasi muda. Dengan sentuhan visual, storytelling pendek, dan bahasa yang komunikatif, Imamul menawarkan cara belajar agama dari forum statis menjadi ruang dialog yang cair dan menarik di media sosial.


Namun inovasi digital bukan satu-satunya medan juang Imamul. Ia juga aktif dalam pengembangan sistem pendidikan agama di wilayahnya, menjadi motor penggerak Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPAC FKDT), menyusun modul pembelajaran lokal, serta menjalin sinergi antar-lembaga melalui MoU strategis. Langkah-langkah ini menandai komitmennya untuk menjadikan dakwah tidak hanya relevan, tapi juga berkualitas.


Kehadirannya di ajang nasional PAI Award 2025 bukan hanya bentuk pengakuan terhadap kreativitas dakwah digital yang ia gagas. Lebih dari itu, ini adalah penanda zaman: bahwa generasi baru penyuluh agama kini mampu hadir di dunia digital, berbicara dalam bahasa generasinya sendiri, dan tetap setia pada esensi dakwah.


“Saya berharap DAWAI bisa menjadi inspirasi penyuluh lainnya untuk tidak ragu memanfaatkan teknologi dalam syiar Islam. Dunia berubah, dan dakwah harus ikut bergerak,” pungkasnya.***


#Ce | Red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JMSI

Pages

SELAMAT DATANG DI selamat+datang SEMOGA ANDA PUAS