Pasalnya, gedung IDT yang dibangun dengan uang negara bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat tahun 2024 sebesar Rp 14,25 milyar masih tampak terbengkalai, meskipun telah melewati tenggang waktu kontrak yang ditetapkan, Rabu (28/5/2025).
Kadis DKK Padang Panjang Faiza saat di konfirmasi mengatakan, "Terkait IDT itu saya selaku PA sudah melimpahkan kepada KPA yang juga sebagai PPK. Jadi PPK lah yg lebih tepat untuk menjelaskannya," kata Faiza melalui pesan WhatsApp nya.
Sementara itu Direktur RSUD, dr. Lismawati, R,Sp.PA Biomet sekaligus KPA dan PPK pembangun gedung ITD saat dikunjung tim media terkesan menghindar untuk dikonfirmasi.
Karena panik, Lismawati akhir mengklarifikasi pemberitaan media www.goparlement.com dan rakyatmerseka.com malalui Facebook dan Instagram PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) RSUD Padang Panjang.
Sehingga klarifikasi ini menjadi sorotan banyak pihak, "Saya heran sama PPK, kenapa melakukan klarifikasi berita ini (red) tidak langsung keredaksi media terkait," tanya salah seorang tokoh masarakat ber inisial H.
Bahkan PPK terkesan tidak mengerti mana lantai besement, lantai 1, dan lantai 2. Bahkan tidak menjelaskan secara detil tentang adedum yang diberikan PPK sampai VII kali.
INI KLARIFIKASI PPK DI INSTAGRAM
Demikian klarifikasi ini kami buat demi menjelaskan kesimpang siuran berita dan kesalahpahaman yang disebabkan oleh berita tersebut.
Dari narasi klarifikasi yang disampaikan (red), sangat bertentang dengan stepmem Direktur RSUD, dr. Lismawati , R,Sp.PA Biomet ketika acara peletakan batu pertama pembangun gedung ITD RSUD Padang Panjang, Jumat (26/7/2024) tahun lalu.
Ini link publikasi saat peletakan batu pertama.
Lismawati selaku KPA/PPK pada saat peletakan batu pertama mengungkapkan, pembangunan gedung ini dilaksanakan PT. Alya Sinar Pratama Jakarta, perencana PT Pandu Bandung, dengan konsultan CV Indo Mega Konsultan Padang.
“Kontrak pekerjaan fisik dari proyek ini adalah selama lima bulan, dengan anggaran dari DAK pusat sebesar Rp14,25 M dari anggaran awal Rp33 M,” sebutnya.
Gedung IDT ini, sebut Lismawati, nantinya akan terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama adalah tempat untuk operasi jantung, lantai kedua labor dan lantai tiga radiologi.
Keterangan Lismawati ini (red) sama dengan kepala BPBJ saat dikonfirmasi sama, Senin kemarin.
Tentu saja dengan stepmem yang berbeda ini, ceki Lismawati selaku KPA/PPK semakin ketahuan, dan carut marut proyek pembangunan gedung ITD yang sedang terbengkalai ini bakal jadi bola liar.
#GP | Ce
Tidak ada komentar:
Posting Komentar