50 Kota ( SUMBAR).GP- Shafiyyah Community Sumatera Barat, mengadakan tutorial praktek penyelenggaraan jenazah dihadapan puluhan ibu-ibu Irsyadunnisak, baru baru ini.
Ketua Irsyadunnisak Eda Syamsu mengatakan kepada wartawan Goparlement Novi, Kamis (13/2) kehadiran Shafiyyah ini sangat bermanfaat dalam pembekalan ketrampilan bagi kaum ibu Irsyadunnisak.
Menurut Eda Syamsu yang selama ini menjadi persoalan bagi kita adalah bila yang meninggal dunia adalah perempuan, yang bisa dalam penyelenggaraan masih dicari dulu, pasalnya, kaum ibu yang sudah dianggap mampu masih bisa dihitung dengan jari, tutorial kali ini baru merupakan teori sedangkan untuk prakteknya akan dilaksanakan Minggu ini, jelas Eda Syamsu.
Bertindak sebagai penceramah Shafiyyah Hj.Yeni. S.Pd didampingi beberapa orang rekannya memberikan pandangan kepada kaum Irsyadunnisak terutama masalah dalam menghadapi jenazah tidak boleh menangis, karena mayat kena air mata, akan menjerit kesakitan, pendapat seperti ini adalah merupakan pendapat yang keliru.
Hj. Yeni lebih lanjut mencontohkan Rasululkah ketika anaknya yang bernama Ibrahim meninggal dunia, Rasul langsung memeluk dan menangis, mustahil rasanya air mata Rasul tidak mengena jenazah anaknya.
Nah, yang tidak diperbolehkan itu, tegas Yeni maratok ( meratap-red) sambil menyebut kenangan masa lalunya. Perbuatan seperti itu "Haram" hukumnya ungkap Hj.Yeni sembari mengutip sebuah hadist.
Bagi isteri kematian suami, wajib baginya belangsungkawa selama waktu 'iddah" yaitu empat sepuluh hari, jika dia dalam keadaan hamil masa belangsungkawa sampai Ia melahirkan, ucapnya mengakhiri.
#GP | Novi.
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar