Sijunjung (SUMBAR).GP - Pada edisi ke-5 Ratapan Anak Kampung jilid 2, media Goparlement dari Andridol yang berprofesi Yurnalis Provinsi Riau, asal Nagari Silantai Kecamatan Sumpur Kudus meratap "SIJUNJUNG BERPAPAK TIRI"
Lalu pada edisi (6) kali ini, pemandu sengaja menyapa Idra Wirawan, SH, MH yang berkampung dipinggiran Batang Kuantan Nagari Durian Gadang Kecamatan Sijunjung melalui WhatsApp nya, Minggu (26/1-2025) katanya sedang berada di pojok Jam Gadang Bukittinggi sembari berucap SELAMAT Hari Jadi Kabupaten Sijunjung ke-76 semoga Jaya selalu.
Menurut cerita orang tua-ku "ALI FINAR" panggilan orang-orang ALI, Kepada- ku sewaktu aku bersekolah di SD Koto Durian Gadang bahwa Nagari-ku Durian Gadang pernah menjadi pusat lalulintas "Perdagangan" di sungai terbesar Sumatera bagian Tengah penghubung Barat dan Timur dengan pangkalan Sungai Bayur - Muaro.
Namun kini Nagari-ku kini "Durian Gadang" terindikasi tempat lalu-lalang darat dengan sarana sepeda motor mengangkut barang terlarang seperti NARKOBA pada jalur timur Kabupaten Sijunjung via simpang Kamang - Maloro - Aie Amo - Sei Betung - Paru - Silukah - Durian Gadang - SILOKEK dan bertransaksi diseputaran Lembaga Pemasyarakatan (LP ) Kota Muaro, tutur Pengacara kondang tersebut.
Kata Bapak-ku itu, Nagari Durian Gadang juga pernah disinggahi oleh Ibu Kota Sawahlunto/Sijunjung selama Lima hari - lima malam, dibawah kepimpinanan Bupati Jarjis Bebas Tani berserta staf sekretariatnya berkantor di Silukah.
Selanjutnya berpindah Ibu Kota itu ke Nagari Paru, Sungai Betung, Gelogah - Kampuang Surau - Sungai Dareh, Silago, Lubuak Tarantang, Muaro Kaluai, Buluah Kasok, Lubuak Tarok dan Pematang Panjang, terus ke Sawahlunto, dan kembali ke Sijunjung. Kni menetap beribukota di Muaro yang dikenal dengan sebutan "Muaro Sijunjung", ulas Idra Wirawan mengisahkan sekelumit rute perjalanan ibukota Kabupaten Sijunjung sekaligus menutup pembicaraannya.
(Bersambung.......)
#GP | era






Tidak ada komentar:
Posting Komentar