SEPENGGAL KISAH WATI DI BUMI SARI - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

SEPENGGAL KISAH WATI DI BUMI SARI

Selasa, Februari 14, 2023
Oleh : Isma IS 


Sijunjung (SUMBAR).GP-  Ketika itu ia baru duduk di kelas 3 SD dan akan naik kelas 4 SD 1992 silam. Mengikuti kedua orang tunya ke Negeri orang. Meninggalkan kampung halaman, sanak famili, teman-teman bermain yang selalu mengisi hari-harinya.



Disebuah Rumah makan Minang Sederhana Desa Bumi sari, Kelurahan Bumi sari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provisi Lampung.  Pertama kali menginjakan kaki dibumi Ruai Jurai. Beradap tasi itu pasti, mulai dari bahasa, kuliner, dan tatacara serta kebiasaan-kebiasaan masyarakat disekitarnya.


Dua hari menumpang di rumah makan bersama kedua orang tua dan adik perempuan yang tidak jauh beda usianya, hari itu kami pindah ke kontrakan karna Abak telah mendapatkan sebuah rumah tua untuk disewa dan kami tempati, dijalan Gang Bima, Bumi Sari, sebuah rumah tua semi permanen dan kebetulan pemiliknya orang minang pula dari nagari Maninjau.



Tinggal dirumah yang baru, lingkungan baru, serta tata cara dan adat istiadat yang berbeda dengan kebiasan-kebiasaan Nagari Muaro Sijunjung tercinta, canggung, dan merasa terheran-heran dengan tata cara orang-orang disekitar kami tinggal, dari bahasa sudah pasti menjadi pengalaman yang luar biasa bagi kami,  tidak jarang menjadi bahan lelucon bagi kami dua beradik, semisal “awas rambutanku tibo” yang artinya awas rambutanku jatuh, bila di dalam  bahasa Indonesia, dan itu suatu lelucon yang mampu membuat si dua beradik terpingkal- pingkal kegelian,  yang kata  si adik kepada kakak  “ uni rambutanmu tibo dari mana, dari langit atau dari pohon” dan masih banyak lagi.



Menempati rumah pensiunan Polisi, dengan pekarangan yang cukup luas dan tertata rapih kami harus menyesuaikan diri dengan tradisi-tradisi di lingkungan yang baru, masyarakatnya yang terdiri dari bermacam suku seperti Batak, Jawa, Sunda, Jateng, Banten, Bali, Palembang, Betawi dan suku pribumi yang bermacam Marga pula, serta suku Minang.  Dengan beraneka ragam suku dan budaya yang berbeda menjadi pengalaman baru yang harus diikuti si dua beradik.



Satu minggu sudah kami di negeri orang, tiba waktunya dua beradik masuk sekolah, di sekolah yang baru, teman- teman yang baru, guru-guru yang baru, dengan tradisi yang beraneka ragam serta keunikannya.



SD Negeri 1 Bumi Sari menjadi Sekolah dua beradik yang baru, diterima dengan baik dan hangat oleh teman-teman dan guru yang baru, dua beradik merasa happy, pulang kerumah dengan wajah yang semberingah tidak tahan ingin bercerita kepada Ibu tentang pengalaman baru hari pertama bersekolah di sekolah yang baru. Sesampai dirumah ternyata Ibu sedang demam dan akhirnya menyimpan cerita pengalaman bersekolah pertama di sekolah yang baru untuk diceritakan,  malam hari saja menunggu Abak pulang.



Dengan cekatan dua beradik merapihkan rumah setelah mengganti seragam sekolah, menimba air dari sumur dengan menggunakan kerekan menjadi pengalaman berkesan serta rutinitas yang harus dijalankan sidua beradik dalam merapihkan rumah, memasak, dan mencuci. Sementara itu Abak mencari pekerjaan tentunya dengan beradaptasi dengan hal-hal yang baru pula.



#GP  | Sijunjung  |  14 Februari 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMILU

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS