Siraman Rohani (1) Jangan lelah berbuat baik. Sekali pun kebaikan itu tak berbalas sama. - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

Siraman Rohani (1) Jangan lelah berbuat baik. Sekali pun kebaikan itu tak berbalas sama.

Kamis, November 03, 2022


Oleh: Ustadz Syofyan Hendri, S.Pd.I.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sijunjung 


Sijunjung (SUMBAR).GP-  Cukuplah Allah menjadi saksi. Cukuplah Allah yang akan membalas ketulusan dengan banyak keberkahan laksana air menghujani bumi.


Karena “Pemenang Kehidupan” adalah orang yang tetap sejuk ditempat yang panas, orang yang tetap manis ditempat yang sangat pahit, orang yang tetap merasa kecil meskipun telah besar, serta orang yang tetap tenang di tengah badai yang paling hebat.


Jangan berhenti berbuat baik dan memberikan kebaikan, karena yang menilai bukan manusia tapi Allah


Jangan pernah berhenti berbuat baik.


Laksana hujan yang turun membawa berkah, semoga dengan kebaikanmu membawa kepada manfaat bagi sekeliling.


Orang baik, pasti shalatnya pun baik

Orang baik, pasti ngajinya pun baik

Orang baik, pasti akhlaknya pun baik

Orang baik, pasti perkataan dan perbuatannya baik

Orang baik, pasti bertemunya dengan yang baik baik


Kamu akan baik-baik saja, tak ada usaha kebaikanmu yang akan sia-sia.

Sekalipun dunia membenci, tapi akhirat mendamba.  Kamu akan baik-baik saja.

Jadi jangan berhenti memberi nasehat, karena yang baik pasti akan memberi nasehat yang baik-baik pula.


Kamu akan baik-baik saja,

Jadi tetaplah berakhlak baik, berkata baik dan berprasangka yang baik-baik.


Tetaplah menjadi baik

Karena berusaha baik itu sulit

Namun itulah prosesnya, Allah tidak pernah lengah sedikitpun tentang usahamu menjadi baik


Jaga shalat,

Jaga tadarrusnya,

Jaga iman dan hatinya


Berharap kebaikan dan balasan hanya dari Allah bukan selain-Nya


Bermuhasabahlah,


“Adakah kita perlu berhenti jadi baik karena manusia sedang saat memulainya kita niatkan karena Allah Ta'ala?”  


Dari Allah kita datang, kepada Allah jugalah kita dikembalikan kelak


Teruslah menjadi baik tanpa merasa telah baik. Karena orang baik tidak akan merasa dirinya baik. Orang baik akan terus berbenah dan taat, karena dia paham syurga tidak dimasuki begitu saja.


Berlomba dalam kebaikan perlu kita lakukan


Tapi berlomba dalam kebaikan, bisa juga menjebak kita dalam perasaan, “Saya telah berbuat baik”


Padahal sebaik-baiknya perbuatan baik adalah perbuatan baik yang dilakukan tanpa merasa telah berbuat baik.


Jadi hilangkanlah semua penyakit hati yang menyebabkan semua kebaikan-kebaikan kita hangus begitu saja


Yaitu penyakit hati yang kita sebut “ujub” merasa bangga terhadap diri sendiri hingga merasa diri telah baik


Sebagaimana ditanyakan kepada Aisyah radliyallahu'anha siapakah orang yang terkena ujub, beliau menjawab:


“Bila ia memandang bahwa ia telah menjadi orang yang baik”

(Syarah Jami As Shoghier)


Maka teruslah berbuat baik, sampai kamu lupa telah berbuat baik.


Dan jangan lupa bahwa Nabi juga mengingatkan bahwa ujub adalah perkara yang membiasakan,


Nabi ï·º bersabda,


“Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikui dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri”

(HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1802)


Semoga Allah melindungi kita dari ujub.



#GP | Sijunjung | 3 November 2022.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMILU

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS