Padang Panjang(SUMBAR).GP - Upaya memperkuat kualitas sumber daya manusia di Kota Padang Panjang kembali mendapat perhatian serius dari Wali Kota Hendri Arnis. Dalam sepekan terakhir, dua program besar resmi diluncurkan, yakni Sekolah Keluarga serta Makan Bergizi Gratis (MBG). Keduanya menyasar aspek paling mendasar dalam pembangunan: keluarga yang tangguh dan generasi muda yang sehat.
Rabu (17/09/2025), bertempat di Pendopo Rumah Dinas, Wako Hendri bersama Ketua TP-PKK, Ny. Maria Feronika Hendri, meluncurkan Sekolah Keluarga. Program ini digagas Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPPA) berkolaborasi dengan TP-PKK. Sebanyak 80 peserta dari 16 kelurahan terpilih mengikuti tahap awal pelaksanaan.
Sekolah Keluarga ditujukan khusus bagi orang tua yang telah menikah dan memiliki anak. Mereka akan mendapatkan bekal pengetahuan seputar pola asuh, manajemen rumah tangga, hingga keterampilan praktis yang dapat memperkuat ketahanan keluarga. Pertemuan dijadwalkan rutin setiap Selasa selama dua bulan, dengan lokasi dipusatkan di kecamatan masing-masing.
Dalam sambutannya, Wali Kota Hendri menegaskan bahwa keluarga merupakan fondasi utama pembangunan bangsa. Dari lingkungan keluarga lahir pemimpin, cendekiawan, ulama, dan pekerja keras yang menentukan arah masa depan. “Jika keluarga kuat, maka bangsa pun kuat. Karena itu, Sekolah Keluarga hadir untuk menyiapkan generasi yang lebih baik,” ucapnya.
Ketua TP-PKK, Ny. Maria Feronika Hendri menambahkan, tujuan Sekolah Keluarga bukan hanya membentuk keluarga harmonis, tetapi juga memberdayakan perempuan sebagai agen perubahan. “Kami berharap angka perceraian menurun, kasus kekerasan bisa ditekan, dan perempuan lebih berdaya dalam menjalankan peran di masyarakat,” ujarnya.
Kepala DSPPKBPPPA, Osman Bin Nur, menyebut bahwa orang tua dipandang sebagai sasaran paling tepat. Melalui pembinaan, peserta akan memperoleh tambahan wawasan sehingga mampu menjadi teladan bagi anak-anak mereka di rumah.
Dua hari sebelumnya, Senin (15/09/2025), Wako Hendri juga meresmikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Komplek SMPN 3 Kelurahan Ekor Lubuk. Program perdana ini menjadi tonggak baru dalam meningkatkan mutu pendidikan sekaligus menurunkan angka stunting dan gizi buruk di Padang Panjang.
Pelaksanaan MBG pada tahap awal mencakup tiga kelurahan, yakni Ekor Lubuk, Sigando, dan Ganting. Sasaran penerimanya cukup luas, mulai dari siswa PAUD hingga SMA, santri pesantren, ibu hamil, balita, hingga lansia melalui layanan posyandu. Makanan bergizi diberikan setiap Senin sampai Jumat.
“Alhamdulillah, ini pecah telur kita. MBG bukan hanya soal makanan gratis, tetapi memastikan anak-anak sehat, bersekolah dengan nyaman, dan tumbuh tanpa kesenjangan,” kata Hendri saat menyerahkan hidangan simbolis kepada siswa SMPN 3 dan ibu hamil.
Program MBG juga menjadi strategi pemerintah dalam mendorong perputaran ekonomi lokal. Bahan pangan utama seperti beras, telur, dan sayur mayur dipasok dari Padang Panjang, Batipuh, dan X Koto. Dengan begitu, petani dan pelaku usaha kecil ikut merasakan manfaat.
Selain itu, program ini membuka peluang kerja baru. Satu dapur MBG rata-rata membutuhkan 50 tenaga kerja, mulai dari ahli gizi, penjamah makanan, hingga tenaga administrasi. Dengan target tujuh dapur di seluruh kota, setidaknya 350 orang dapat terserap.
Ketua Yayasan Maarif, Nasrullah, selaku pengelola dapur MBG Ekor Lubuk, menyebut pihaknya sudah menyiapkan tim khusus. “Mereka disebut relawan BGN, bukan karyawan. Semua siap melayani anak-anak sekolah dengan sepenuh hati,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Hendri juga meninjau langsung ke kelas-kelas melihat anak-anak menikmati hidangan. Antusiasme siswa menjadi bukti nyata bahwa program MBG sangat dibutuhkan masyarakat.
Sekretaris Daerah Sonny Budaya Putra yang turut hadir menilai, MBG mampu menjadi inovasi berkelanjutan. “Tidak hanya menekan stunting, tetapi juga mencetak generasi cerdas dan produktif,” ujarnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama, Mukhlis, mendukung penuh program ini karena ikut menyasar pesantren. “Santri yang sehat akan lebih mudah menimba ilmu agama dan bermanfaat bagi umat,” katanya.
Dengan dua program besar yang berjalan hampir bersamaan, Hendri menegaskan komitmennya: membangun Padang Panjang dari lingkup paling kecil, yaitu keluarga dan anak-anak. “Investasi terbaik sebuah kota bukanlah beton atau jalan, melainkan manusia yang sehat dan berkarakter,” tuturnya.
Kehadiran Sekolah Keluarga dan MBG menjadi jawaban atas tantangan zaman. Dua program ini bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi pondasi jangka panjang untuk memastikan generasi Padang Panjang tumbuh sehat, berpendidikan, dan siap menghadapi masa depan.
#GP | DF









Tidak ada komentar:
Posting Komentar