Sijunjung (SUMBAR).GP- Sejak ditetapkan sebagai kandidat Aspiring UNESCO Global Geopark (UGGp) oleh BAPPENAS pada tanggal 30 Juni 2025, pamor Geopark Silokek kian naik.
Bersama Geopark Bojonegoro, Geopark Silokek tengah berbenah menyusun dossier untuk diajukan kekantor pusat UNESCO di Perancis.
Memanfaatkan hari libur, ditengah kesibukannya selaku manajer BP Geopark Silokek, Ridwan mengajak warga, mahasiswa UNAND, media dan konten kreator trekking Cuesta Bukit Kupitan pada Minggu, 20 Juli 2025.
Jalur masuk trekking Cuesta Bukit Kupitan berjarak 86 km dari Kota Padang, 30 km dari Kota Solok dan berada digerbang utama perbatasan Kota Sawahlunto dengan Kabupaten Sijunjung.
Setelah memarkir kendaraan dihalaman rumah kepala Jorong Kapalo Koto, Nagari Padang Sibusuk, didampingi Dika selaku guide, rombongan menuju "Lubang Kalam 1922" peninggalan penjajahan Belanda dan melanjutkan pendakian.
Perlahan, rombongan naik melewati kebun karet milik warga dan bertemu Agusril, yang sedang menyadap karet.
Usai kebun karet, selanjutnya rombongan yang berjumlah 15 orang melalui semak dikiri-kanan jalur yang ditumbuhi Senduduk (Sikaduduak), Walikukun (Darowak), dan ada pula Pasak Bumi.
Setelah 40 menit, akhirnya tibalah dipuncak Bukit Kupitan (346 mdpl), sembari memegang tulisan besar "SIJUNJUNG" setinggi 5 meter.
Dari Puncak Bukit Kupitan, kita bisa memandang lalu lalang kendaraan di Jalan Lintas Sumatera, gapura perbatasan Sawahlunto dengan Sijunjung, Bukit Batu Runcing di Silungkang (Sawahlunto) serta Bukit Cati (Capang Tigo) di Nagari Kandang Baru, Sijunjung.
Memakan waktu 40 menit, Cuesta Bukit Kupitan sangat cocok bagi solo traveler, hangout bareng bestie, atau liburan bersama keluarga.
Modal trekking Cuesta Bukit Kupitan hanya air minum, snack, kamera HP dan energi tentunya, tak pakai sepatu pun tak apa-apa.
"Bakalan viral ini," ungkap Tovo Irawadi Eka Putra, yang biasa disapa Pemirsah.
#GP | Herman | AG






Tidak ada komentar:
Posting Komentar