GOPARLEMENT.COM- Padang, 29 Agustus 2025 –
Kami, "Forum Komunikasi Mahasiswa Sumatra Barat ‘98", menyampaikan duka mendalam sekaligus amarah yang tak terbendung atas gugurnya Affan Kurniawan (20), seorang pemuda pekerja ojek online yang tewas setelah dilindas kendaraan taktis Baracuda aparat kepolisian. Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan, melainkan bukti nyata bahwa kekerasan negara terhadap rakyat masih terus berlangsung dengan wajah yang kian bengis.
Affan Kurniawan bukan sekadar nama dalam daftar panjang korban. Ia adalah potret nyata jutaan rakyat Indonesia yang saat ini terhimpit oleh kemiskinan dan pengangguran. Ia adalah anak bangsa yang berjuang di jalanan demi sesuap nasi, namun justru harus meregang nyawa oleh alat represif negara ketika sedang berjuang melawan ketidak adilan yang dilindungi oleh negara. Kehilangan ini adalah luka kolektif bagi bangsa. Kita adalah Affan Kurniawan.
Tragedi ini mencerminkan kegagalan negara dalam memenuhi mandat konstitusional: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Aparat kepolisian yang seharusnya menjaga keamanan justru berubah menjadi mesin represi yang merampas hak-hak rakyat, bahkan nyawa.
Dua puluh tujuh tahun lalu, darah, air mata, dan pengorbanan mahasiswa serta rakyat Indonesia melahirkan Reformasi 1998. Kami berjuang untuk menumbangkan rezim otoriter demi tegaknya demokrasi, keadilan, dan penghormatan pada martabat manusia. Namun, peristiwa hari ini menunjukkan bahwa semangat reformasi dikhianati: demokrasi direduksi menjadi jargon kosong, sementara aparat kembali menjadi alat kekuasaan yang menebar ketakutan.
Kami menegaskan, demonstrasi adalah hak konstitusional yang dijamin UUD 1945. Rakyat yang turun ke jalan bukanlah musuh negara, melainkan wujud nyata demokrasi yang masih berdenyut. Kekerasan yang mengorbankan nyawa Affan adalah pengkhianatan terhadap semangat reformasi dan cermin kebangkrutan moral kepemimpinan nasional.
Oleh karena itu, Forum Komunikasi Mahasiswa Sumatra Barat ‘98 menyatakan sikap:
1. Menuntut Kapolri untuk segera mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral dan politik atas tragedi yang merenggut nyawa rakyat.
2. Mendesak Presiden mengambil langkah nyata menghentikan praktik represif aparat serta melakukan evaluasi total terhadap institusi kepolisian.
3. Menyerukan kepada seluruh elemen rakyat untuk bersatu mempertahankan demokrasi, menolak segala bentuk kekerasan negara, dan terus melawan kebijakan yang memperdalam kemiskinan dan pengangguran.
Gugurnya Affan Kurniawan adalah panggilan moral bagi kita semua. Jangan biarkan pengorbanannya berlalu tanpa makna. Perjuangan ini adalah kelanjutan dari cita-cita reformasi: menegakkan demokrasi yang sejati, melawan kemiskinan, serta menolak segala bentuk kekerasan negara.
#Forum Komunikasi Mahasiswa Sumatra Barat ‘98#
“Darah Rakyat Tidak Pernah Murah”
#Ce | Tim | Red







Tidak ada komentar:
Posting Komentar