Konsep "Deep Learning" Dalam Pembelajaran. Edisi ke 2 - Go Parlement | Portal Berita
Logo%20GP
demo-image

Konsep "Deep Learning" Dalam Pembelajaran. Edisi ke 2

Jumat, Mei 09, 2025
IMG_20250508_083921


Oleh: Pitria Gusliati, M.Pd

 BGTK Provinsi Sumbar.


Sijunjung (SUMBAR).GP - Pada edisi kedua ini akan dilanjutkan dengan pengalaman belajar dan prinsip pembelajaran dalam deep learning.  Ada tiga tahapan dalam pengalaman belajar meliputi; memahami, mengaplikasikan dan merefleksikan.


Memahami;

Tahap awal peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan agar dapat memahami secara mendalam konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks. 

Pengetahuan pada fase ini terdiri dari pengetahuan esensial (foundational knowledge), pengetahuan aplikatif (applied knowledge), dan pengetahuan nilai dan karakter (humanistik knowledge).


Mengaplikasi;

Yakni pengalaman belajar yang menunjukkan aktivitas peserta didik mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual.

Pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik melalui pendalaman pengetahuan ( extending knowledge).


Merefleksi;

Proses ini dimana peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan.

Pada tahap refleksi melibatkan regulasi diri (self regulation) sebagai kemampuan individu untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap cara belajar mereka.


Selanjutnya juga ada tiga prinsip pembelajaran dalam deep Learning meliputi berkesadaran, bermakna dan menggembirakan.


Berkesadaran;

Pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar mencapai tujuan.


Contoh kegiatannya;

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai serta rema yang akan dibahas.

Guru mengajak anak mendiskusikan mengapa materi ini penting dan bagaimana mereka bisa menerapkan dalam kehidupan sehari -hari.

Guru meminta anak merefleksikan tentang perasaan mereka saat memecahkan masalah, strategi yang digunakan, dan perbaikan yang bisa dilakukan di masa depan.


Bermakna;

Peserta didik dapat menerapkan pengetahuannya ke dalam situasi nyata. Proses belajar peserta didik tidak hanya sebatas memahami informasi/ penguasaan konten, namun berorientasi pada kemampuan mengaplikasi pengetahuan.


Contoh kegiatannya:

Guru mengajak anak melakukan observasi di lingkungan sekitar atau mengamati melalui vedio atau wawancara.

Guru mengajak anak diskusi singkat tentang tanaman yang ada dihalaman sekolah.

Guru mendorong anak untuk memikirkan solusi nyata seperti cara agar tanaman bisa subur.


Menggembirakan;

Pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi. Rasa senang dalam belajar membantu peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan.


Contoh kegiatannya:

Guru memulai kelas dengan menanyakan kondisi murid, kesiapan belajar.

Guru membagi kelas menjadi kelompok kecil dan memberikan tantangan yang sesuai.

Guru dan siswa lain memberikan apresiasi dan umpan balik positif terhadap kreativitas dan ekspresi setiap kelompok.


#GP | Sijunjung | 9 Mei 2025.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JMSI

Pages

SELAMAT DATANG DI selamat+datang SEMOGA ANDA PUAS