Berguru ke Bumdes Amarta - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

Berguru ke Bumdes Amarta

Sabtu, September 22, 2018

SLEMAN, Yogyakarta, GP-Keberhasilan Badan Usaha Desa Amarta (BUMDES) dalam mengolah sampah menjadi bahan bernilai guna tinggi, menjadi inspirasi tersendiri bagi tiga nagari di Kecamatan Sungayang, Tanahdatar, Sumatera Barat.

Inspirasi inilah yang membawa nagari Minang Kabau, Sungayang dan Tanjung Sungayang, untuk menimba ilmu di Bumdes Amarta, Desa Pandowo Harjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, khusus dalam pengolahan sampah.

Di Bumdes Amarta, rombongan dari kecamatan Sungayang yang dipimpin langsung Camat Sungayang Drs Aslamudin dan didampingi Ketua BPRN Minang Kabau Yan Kasbari, BPRN Sungayang Alfizar Armanto dan BPRN Tanjung Sungayang Yori Firmansyah, diterima Ketua Bumdes setempat Agus Setyanta dan Sekretaris Nur Tamsil.

Agus Setyanta, Sabtu 22/9 di tempat pengolahan sampah yang menjadikan dirinya sebagai Pioneer dalam hal tersebut, menerangkan dari awal berdirinya Bumdes Amarta hingga mencapai titik puncak tertinggi dalam bidang usaha pengelolaan sampah, di Yogyakarta.

Didepan rombongan Kecamatan Sungayang yang berjumlah 17 orang tersebut, Agus Setyanta dengan keyakinan yang tinggi membeberkan ilmunya untuk bisa diterapkan di tiga Nagari Kecamatan Sungayang.

Salah satu produk unggulan Bumdes  Amarta adalah pupuk compos, 6 ton pupuk compos per bulan bisa dihasilkan dengan harga 1000 per kilo gramnya, terang Agus.

Bumdes Amarta didirikan 6 Juni tahun 2016, diperkuat dengan Permendes Nomor 4 tahun 2016, dengan dana awal 50 yang bersumber dari dana desa.

"Kepercayaan adalah sumber kekuatan kami, gaji bulanan sebuah tujuan bagi saya, tapi keberhasilan yang menjadi tujuan saya," katanya.

Pengelolaan sampah berbasis masyarakat, sampah yang ada dimasyarakat tidak di bawa ke pembuangan sampah, tapi dikumpulkan oleh 5 orang petugas Bumdes Amarta, terangnya.

Disebutkan, petugas pengumpul sampah Bumdes Amarta bisa menghasilkan rupiah sebesar 2 juta per bulan, tuturnya.

Agus juga menyebutkan, compos yang dihasilkan, setiap kilonya pekerja akan dihargai sebesar 300 rupiah,"ini hanya untuk uang saku," pungkasnya.

Sementara itu KETUA BPRN Minang Kabau Yan Kasbari menyebutkan, akan berusaha mendorong pemerintah nagarinya untuk mencontoh apa yang telah dilakukan Bumdes Amarta.

"Pernah akan kami siapkan bersama pemerintah nagari, bila mungkin akan saya libatkan pemerintah kabupaten, untuk membantu dalam pembinaan," katanya.

Camat Sungayang Aslamudin dikesempatan itu pada media ini mengatakan, nagari yang ia bawa untuk study tiru kali ini, untuk bisa menerapkan ilmu yang didapat di nagari masing-masing.

"Bila berhasil tentu menjadi kebanggaan tersendiri, sumber dana saya rasa tak jadi masalah, karena nagari punya dana yang cukup besar," pungkasnya.(vn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMILU

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS